Renungan

Suatu subuh, seminggu yang lalu. Pagi buta menyengatku. Ku pandangi, satu-per satu, ayat demi ayat. Semakin detil, per kata kubaca arti surat An naas. Hatiku berdetak kencang. Sebuah makna yang Maha Tinggi, sebuah bahasa yang tidak tanggung-tanggung. Pengakuan seseorang, meminta perlindungan Nya.

Hatiku semakin terhempas, saat ku lanjutkan menelusuri surat Al Falaq. Betapa aku makin terkagum, tiada lagi yang diragukan saat ku eja satu per satu surat Al Ikhlas. Aku coba lagi mengikuti kata per kata, surat Al Fatihah. Subhanaalloh, inikah makna dari surat ummul Qur’an. Tiada aku berhenti merintih dalam doa. Ya Rahman, Ya Rohim..sayangi kami, dekap kami dalam lautan ilmu Mu. Basahi dan limpahi hati kami dengan ilmu.

Adakah mantra, puisi, tulisan mega best seller buatan manusia yang bisa mengalahkan ayat-ayat Nya. Semacam dukun, para normal, para motivator, para mentor dan sebagainya, tiada mereka sebanding dengan Nya.

Andaikan aku memahami makna surat An Naas, Al Falaq, Al Ikhlas, Al Fatihah sedalam para sahabat dan wali, mungkin aku sudah tidak di sini. Kemana aku selama ini. Kehebatan mantra apa yang selama ini kucari. Kenapa baru kali ini ku lihat sebening embun pagi, secercah cahaya abadi. Singgah di hatiku. Ya Barru, Ya Tawwabu Ampuni hambu Mu ini. Bukakan pintu Mu untuk kami.

Dalam karya Dr. Muhammad Sulaiman ‘Abdullah Al Asyqar di jelaskan:

Ahmad dan Al Bukhori serta perawi lainnya meriwayatkan dari Abu Sa’id, dia menuturkan bahwa Rasullullah SAW pernah berkata pada para sahabat beliau,” Apakah salah seorang di antara kalian tidak mampu membaca sepertiga Al quran dalam satu malam?” mereka pun merasa keberatan dengan hal itu, lalu berkata: “Siapakah di antara kami yang sanggup melakukannya?,”. Beliau bersabda “Qulhuwaallhu ahad adalah sepertiga Al qur’an.”

Dr. Muhammad Sulaiman pun menjelaskan kedudukan Al Fatihah. “Ketika Rasullullah SAW menemui Jibril, tiba-tiba terdengar suara (seperti) geritan pintu dibuka di atas beliau. Maka Jibril pun melihat ke langit, lalu berkata: “Ini adalah salah satu pintu langit yang dibuka, yang selama ini belum pernah dibuka. “Dia berkata: ‘Kemudian, turun dari sana sesosok Malaikat lalu mendatangi nabi SAW dan berkata: ‘Bergembiralah (wahai Muhammad) dengan dua cahaya yang diberikan kepada mu, yang belum pernah diberikan kepada seorang nabi pun sebelum mu: Fatihatul kitab dan ayat-ayat terakhir surat Al Baqarah. Jika kamu membaca satu huruf saja darinya, pasti kamu diberi cahaya itu. (HR.Muslim dan An-nasa-i)

Maha Suci Alloh yang telah menganugrahkan berlimpah kenikmatan dan kemudahan kepada manusia. Begitu dahsyatnya surat Al Fatihah yang di anugrahkan pada umat Muhammad SAW. Masih beratkan lidah kita untuk membaca Al Fatihah? Yaa Syahid, Yaa Haq…Jadikanlah akhir hidup kami Husnul khotimah. Amien Ya Alloh.

Tinggalkan komentar