Otak UKM

2 08 2009

Garut, 3 Agustus 2009
Awal Agustus merupakan hari yang sangat menarik untuk dituangkan dalam tulisan blog pribadi saya. Tepat tanggal 1 Agustus 2009, TDA Bandung kembali action, dengan melaksanakan training accounting yang diisi oleh Zahir Accounting.
Acara dimulai setengah jam molor dari jadwal sebelumnya, tapi teman-teman TDA justru datang lebih sedikit dibandingkan forum TDA Bandung pada bulan Juni. Padahal kalau dilihat dari antusias peserta di milis-milis sebelumnya, dan daftar peserta yang sudah tranfer juga diatas 30 orang. Anehnya mereka yang sudah bayar pun tidak sempat datang. Mungkin teman-teman punya kesibukan yang tidak bisa ditinggalkan, sehingga melewatkan momen penting ini.
Dalam sebuah training kewirausahaan, yang diadakan dinas Koperasi di lembang Bandung sekitar tahun 2002, ada sebuah cerita menarik yang masih terngiang di telinga saya. Seorang trainer menceritakan kedatangan tamu dari Belanda yang ingin melihat perkembangan UKM di Indonesia, dan tentu saja orang Belanda ini berniat untuk menanamkan investasi nya di Nusantara ini.
Setelah keliling seharian, mengunjungi UKM yang ada di beberapa daerah kemudian mereka melakukan diskusi. Tamu dari negeri kincir angin ini mengungkapkan bahwa,”UKM di Indonesia tidak ada otaknya,”. Ungkapan bule Belanda ini memang pedas, membuat dada panas dan bergemuruh. Tapi sang trainer ini diam sebentar, menarik nafas panjang. Dengan tenang ia pun menanyakan apa maksud pernyataan bule tersebut yang mengatakan UKM Indonesia tidak ada otaknya.
Apa yang keluar dari mulut calon investor dari Belanda ini? Ia mengatakan bahwa UKM di Indonesia tidak peduli dengan yang namanya laporan keuangan. Mereka tidak punya pembukuan yang jelas, nota pembelian dan penjualan diselipkan dimana-mana. Mungkin ada yang begitu belanja barang untuk dagangan, nota pembelian langsung di buang. Ada juga yang mulai menyimpan nota belanja, diselipkan di kopiah, di saku, di dinding bambu. Pokoknya mereka tidak punya file khusus untuk menyimpan semua bukti transaksi mereka. Padahal menurut orang Belanda ini, pembukuan atau laporan keuangan adalah otaknya perusahaan.
Kalau sebuah perusahaan tidak punya laporan keuangan yang jelas, sama saja perusahaan yang tidak ada otaknya. Sehingga salah satu alasan menurut mereka, yang menjadi sebab tidak majunya UKM di Indoesia adalah karena tidak punya laporan keuangan. Mereka mengambil keputusan hanya berdasarkan insting saja, tidak ada perhitungannya.
Apalagi kalau sudah berurusan dengan pihak perbankan, mereka akan kesulitan, karena tidak punya laporan keuangan. Hal ini juga yang membuat para investor enggan untuk mengucurkan dana mereka di negeri kita ini. Hal inilah yang menjadikan saya termotivasi untuk mengikuti training Zahir Accounting.
Ternyata apa yang dipaparkan oleh pak Dwi Haryono, pemateri dari Zahir memang luar biasa. Zahir menciptakan sebuah Software yang memudahkan para pelaku UKM untuk membuat laporan keuangan dari yang rumit menjadi sederhana. Asalkan kita mau meng input datanya dengan benar, maka akan ditampilkan semua kebutuhan kita. Mulai dari buku besar, neraca, laba-rugi hingga fasilitas untuk analisis usaha kita.
Saya aktif di Koperasi BMT dan pernah ikut training pembukuan, Subhanalloh, susah nya luar biasa karena saking banyaknya buku yang harus kita isi. Kalau salah menempatkan angka, sudah lah pasti bingung setengah mati. Kita harus menelusuri satu per satu dan kalau bener penempatan nya, sekian blangko isian harus kita olah sehingga bisa membuat neraca dan laporan laba-rugi.
Tapi setelah melihat software Zahir, maaf ini bukan promosi tapi hanya menyampaikan apa yang saya rasakan. Saya merasa sangat terbantu dengan adanya sofware ini, karena kami tidak punya pengetahuan tentang accounting. InsyaAlloh ke depannya kami akan pakai software ini,tapi akan belajar terlebih dahulu karena sudah dikasih software untuk latihan di rumah.
Menurut saya, untuk training software keuangan dibutuhkan waktu yang lebih panjang dan tidak terburu-buru. Dengan segala hormat kiranya, pihak Zahir accounting berkenan memberikan kesempatan pada TDA Bandung untuk training lebih dalam lagi. Mungkin TDA Bandung yang ingin beli software dikumpulkan, kemudian di training bersama-sama. Setelah latihan di rumah dengan software yang di install waktu training tanggal 1 Agustus, kemarin pasti banyak pertanyaan yang akan kami tanyakan.
Mohon maaf, karena di brosur Zahir Accounting, harga software dari 999.000 sd 1.500.000 tidak ada free training nya, maka mungkin karena ini forum TDA, plus TDB dan Ampihibi jadi tolong kami dikasih training free saja secara berkelompok. Mudah-mudahan Alloh SWT mendengarkan doa kami, Amien..


Aksi

Information

3 responses

4 08 2009
annasahmad

Wah setuju banget….
otak saya juga masih setengah setengah nih.
kadang kalau lagi in semangat nyatetnya….

begitu ada urusan lain, masalah administrasi simple ini suka ditinggalkan.
bon kemana-mana, bukti pembelian kececeran.

gimana caranya disiplin ya?
mungkin tulis dipapan besar-besar, trus luangkan waktu 5 menit sehari.
semoga bisa….. 🙂

7 08 2009
mnurrikoputra

Iya kang, mari kita sama-sama kita tingkatkan kemampuan “otak” kita. Saya juga susah disiplin masalah keuangan dan pencatatan. Mudah-mudahan dengan punya sofware yang memudahkan kita dalam pencatatan, membuat kita lebih semangat lagi…Amien
Salam Sukses penuh Antusias..Dahsyat dan Bedayaguna..
Wassalam
M Nur Riko Putra

20 08 2009
Agus Setiyawan

PROPOSAL
I. Thema :
Peningkatan Penjualan Hasil Produksi UKM Dengan Menggunakan Fasilitas INTERNET MARKETING
II. Judul :
Pemasaran Dengan Internet Untuk Branding serta Segmented Produk UKM
III. Latar Belakang :
1. Adanya kendala biaya pemasaran yang tinggi tidak sebanding dengan keuntungan produksi.
2. Belum tahunya manfaat internet yang memang benar benar bisa menembus dunia maya sampai tak terhingga.
3. Tidak seimbangnya laju teknologi dengan tingkat pengetahuan yang dimiliki.
4. Tidak adanya wadah untuk melakukan strategi pemasaran yang jitu dan bisa reduce cost.
5. Mulai bertumbuhnya hotspot area, warnet dan tingkat penjualan komputer dan laptop di Indoensia yang sudah tembus 50.000.000 buah.
6. Kecenderungan pasar yang menginginkan semuanya serba cepat.
IV. Tujuan :
1. Memasarkan produk UKM untuk diketahui oleh seluruh masyarakat Indonesia
2. Melakukan strategi branding produk dengan metode display, brosur dan iklan, yang nantinya penggunaan biaya sangat kecil (Reduce Cost). Karena pengeluarannya hanya biaya internet saja, yang lainnya gratis.
3. Melakukan strategi segmented dan targeted sehingga penjualan produk sesuai dengan pasar yang diinginkan, hanya dengan fasilitas internet saja.
4. Memperkenalkan produk UKM ke luar negeri dengan teknik yang sederhana namun bisa diketahui oleh seluruh negara luar.
5. Mengajari bertransaksi di internet untuk bisa closing.
6. Peningkatan jumlah produksi dari hasil penjualan di internet.
7. Gairah perekonomian UKM bisa berjalan.
V. Strategi :
1. Penjelasan dasar tentang manfaat internet yang begitu dahsyatnya.
2. Cara penggunaan internet yang baik dan benar serta bijak sehingga bisa fokus pada penjualan.
3. Pelaksanaan dibagi dalam tingkat beginner, intermediate dan expert, sehingga bisa menyesuaikan kemampuan masing masing UKM didalam memasarkan produknya.
4. Secara berkala memberikan konsultasi terhadap permasalahan dari pemasaran via internet via online.
VI. Contoh Solusi :
1. Kawasan Industri Tas Gadukan – Surabaya
a. Pertama adalah memperkenalkan didunia maya jika selain Tanggulangin ada Gadukan yang juga penghasil tas.
b. Menjelaskan item produk serta kelebihan produk dibandingkan dengan hasil produksi daerah lain.
c. Melakukan dan mempersiapkan brosur dengan teknis yang sederhana baik dalam bentuk foto atau video, namun bisa disajikan di internet sehingga calon pembeli bisa secepatnya mengetahui produk yang ada.
d. Mempelajari cara termurah didalam pengiriman namun tetap aman dan cepat.
2. Kawasan Industri Kripik Kedelai – Sidoarjo
a. Pembuatan contoh atau sample rasa yang bisa dikirimkan ke seluruh peminat di internet dengan teknik promo yang murah meriah.
b. Mempersiapkan kemasan dan cara pengiriman yang aman, sehingga kwalitas masi tetap terjamin.
c. Memperkenalkan ke semua penjual seantero Nusantara dengan menggunakan teknologi internet.
VII. Target :
1. Para UKM melek akan dunia internet dan manfaat yang begitu dahsyatnya.
2. Memperkenalkan produk ke luar daerah tanpa harus keluar daerah.
3. Peningkatan produksi UKM sehingga bisa memutar perekonomian.
VIII. Kesimpulan :
1. Perlu adanya edukasi dalam 3 tahap untuk tepat sasaran.
2. Perlunya suatu wadah konsultasi jika terjadi permasalahan.
Demikian proposal ini kami sampaikan, semoga antara keinginan, tujuan dan kemauan untuk membangun bisa diberikan jalan bagi kelancaran didalam mencapai target.
Hormat kami,

Agus Setiyawan (PEMBICARA Internet Marketer Income JUTAAN Modal GRATISAN)
http://piranhamas.wordpress.com, piranhamasgroup@gmail.com

Tinggalkan komentar